Dai Sejuta Amplop itu loncat lagi.

Sabtu, 07 Februari 2009

Dai Sejuta Amplop itu loncat lagi.



Siapa yang tak kenal KH Zainudin MZ. Di eranya, ulama ini dikenal sebagai da'i sejuta umat, karena begitu luas dan masifnya audiens yang ia sentuh dalam memberikan ceramah agamanya.

Namun, dengan kabar terbaru bahwa ia bergabung dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), bisa saja ulama yang berdomisili di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ini mendapat julukan baru, yaitu da'i sejuta partai, karena seringnya ia gonta-ganti partai.

Itu karena setelah lepas dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Zainuddin MZ mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Namun, setelah sempat terjadi kisruh di partai yang dibidaninya, Zainuddin MZ memutuskan kembali ke PPP, dan kini muncul kabar ia berlabuh di Gerindra. Zainuddin MZ dikait-kaitkan dengan Gerindra setelah ia sering tampil mendampingi capres partai berlambang burung garuda itu, Prabowo Soebianto, dalam sejumlah acara.

Namun, kabar Zainuddin MZ bergabung dengan Gerindra sejauh belum ada konfirmasi, baik dari PPP maupun Gerindra.

PPP bahkan menyatakan akan mengklarifikasi kabar kepindahan Zainuddin MZ ke Partai Gerindra. Padahal PPP telah menerima kembali da'i sejuta umat itu setelah sebelumnya membentuk PBR.

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PPP Bachtiar Chamsyah di Bandung, Jumat (12/12) mengatakan kepindahan Zainuddin ke Gerindra tidak diketahui pimpinan partai, sehingga kebenarannya harus segera diketahui.

"Kami akan segera melakukan klarifikasi kepada yang bersangkutan, karena PPP telah memberikan nomor urut satu kepada Zainuddin untuk daerah pemilihan (dapil) Jakarta Selatan," kata Bachtiar yang juga Menteri Sosial itu.

Zainuddin MZ yang kiprah politiknya dimulai dari PPP mendirikan sebuah partai baru yaitu Partai Bintang Reformasi (PBR). Setelah bertahun-tahun membesarkan PBR, akhirnya da'i tersebut memutuskan untuk kembali ke PPP.

Namun, setelah namanya tercantum dalam daftar calon tetap (DCT) dari PPP, tersiar kabar bahwa da'i yang ceramahnya pernah mengisi seluruh media elektronik di Indonesia ini memilih untuk lompat ke Gerindra. Tapi semuanya belum jelas sampai ada konfirmasi dari kedua partai itu

1 komentar:

ya biasa la politisi,dimana yang menguntungkan
kesitu lah kaki melangkah

Reply